Workshop Edukasi Remaja: Bijak Mengelola Informasi Digital dan Konten Ekonomi Berbahasa Inggris di Media Sosial

Jakarta, 18 Mei 2025, Di era digital yang penuh arus informasi cepat dan beragam, kemampuan mmenyaring, memahami, dan mengelola informasi yang bermanfaat menjadi keterampilan penting, terutama bagi kalangan remaja. Menyadari hal tersebut, segenap dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis berkoaborasi dengan dosen Program Teknologi dan Informasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), yang terdiri dari Dina Purnama Sari, Dwi Puji Hastuti, Fadilah, dan Sukmono Bayu Adhi beserta sejumlah mahasiswa, menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat bertajuk “Workshop Edukasi Remaja: Bijak Mengelola Informasi Digital dan Konten Ekonomi Berbahasa Inggris di Media Sosial.” Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Pendidikan Islam (TPI) Daarul Faiziin, Tangerang, dan diikuti oleh puluhan remaja berusia 13 hingga 17 tahun. Dengan pendekatan edukatif yang santai namun bermakna, para peserta diajak untuk memahami pentingnya memilah informasi yang valid di dunia digital khususnya dalam bidang ekonomi dan menggunakan Bahasa Inggris. 

Ketua pelaksana kegiatan, Dwi Puji Hastuti, menjelaskan bahwa tujuan utama workshop ini adalah untuk meningkatkan literasi digital di kalangan remaja serta membekali mereka dengan keterampilan mengelola konten yang berkaitan dengan ekonomi digital dan berbahasa Inggris “Remaja saat ini rentan terhadap penyalahgunaan informasi, konsumtivisme, dan misinformasi digital. Kami ingin para remaja bukan hanya sekedar gemar bermain media social, namun juga bijak dalam mengelola konten yang disajikan” jelasnya. Materi workshop mencakup pelatihan literasi digital dan evaluasi konten media sosial, pengenalan istilah dan konsep ekonomi digital berbahasa Inggris, dan simulasi praktis yaitu berupa kegiatan menganalisis konten ekonomi di Media Sosial. Salah satu peserta, Alvin (15), mengungkapkan kesan positifnya setelah mengikuti kegiatan ini. “Biasanya saya cuma bikin konten untuk seru-seruan. Tapi sekarang saya jadi tahu gimana cara bikin konten yang bisa kasih nilai tambah buat orang lain, apalagi kalau pakai Bahasa Inggris, jadi lebih luas jangkauannya,” tuturnya dengan antusias. 

Workshop ini ditutup dengan Simulasi langsung dalam menganalisis unggahan media sosial berupa teks, video pendek, dan gambar promosi serta diskusi kelompok untuk menilai konten tersebut secara kritis Pihak TPI Daarul Faiziin menyambut baik inisiatif ini. “Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Anak-anak jadi tidak hanya paham soal agama, tapi juga melek teknologi dan ekonomi,” ujar Zakiyah, perwakilan TPI Daarul Faiziin. Dengan membekali remaja kemampuan literasi digital dan keterampilan mengelola konten ekonomi berbahasa Inggris, kegiatan ini tidak sekadar membuka wawasan, tetapi juga menyalakan potensi masa depan. Di tangan generasi muda yang bijak bermedia dan cakap berkarya, media sosial bukan lagi sekadar tempat hiburan—melainkan ruang edukasi dan pemberdayaan. Karena di era digital ini, unggahan bisa jadi ladang amal, dan konten bisa jadi kekuatan untuk perubahan. (flh)