Sosialiasi Meningkatkan Literasi Media : Mengatasi Berita Hoaks pada Media
Penyebaran berita hoaks merupakan fenomena meresahkan dalam era digital, disebarkan dengan maksud untuk menyesatkan, memprovokasi, atau menciptakan ketegangan di antara masyarakat. Perkembangan teknologi informasi, khususnya internet dan media sosial, telah memungkinkan siapa saja dengan mudah membuat dan menyebarkan informasi, membuat penyebaran berita hoaks menjadi lebih cepat dan luas. Ketidakpercayaan terhadap media konvensional menyebabakan beberapa orang merasa bahwa media tradisional tidak dapat diandalkan dan memiliki agenda tertentu. Akibatnya, mereka cenderung mencari informasi dari sumber yang tidak terverifikasi, sehingga memudahkan penyebaran berita hoaks. Sensasionalisme dan kecenderungan berita viral bersifat sensasional dan provokatif, sehingga lebih cenderung menarik perhatian dan menjadi viral. Orang-orang sering kali membagikan berita palsu tanpa melakukan verifikasi karena terpengaruh oleh judul atau konten yang menggebrak.
Anonimitas pada dunia online membuat banyak orang dapat menyebarkan berita hoaks tanpa perlu mengungkapkan identitas mereka, memberikan kebebasan untuk melakukan tindakan tidak bertanggung jawab tanpa takut konsekuensi hukum. Dampak negatif mengenai berita hoaks cukup serius, seperti merusak reputasi individu atau institusi, menciptakan konflik sosial, dan mempengaruhi keputusan politik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjadi lebih cerdas dalam mengonsumsi informasi, melakukan verifikasi sumber, dan membagikan informasi dengan tanggung jawab. Selain itu, tindakan keras dari pihak berwenang, pendidikan literasi media, dan kesadaran publik tentang bahaya berita hoaks juga diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Kalangan ibu-ibu rentan terhadap penyebaran literasi karena kurangnya literasi media seperti keterbatasana akses informasi dan kurangnya pendidikan media utuk mengidentifikasi informasi dan tanpa melakukan verifikasi, untuk mengatasi kurangnya literasi media dan kerentanannya terhadap hoaks pada ibu-ibu, dapat dilakukan beberapa cara dengan pendidikan literasi media agar memahami cara mengidentifikasi berita paksu dan sumber informasi yang dapat dipercaya. Hal ini menjadi motivasi dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melakukan sosialiasi “Meningkatkan Literasi Media : Mengatasi Berita Hoaks pada Media” untuk Ibu-ibu di Suropati Residence Tambun Utara Kabupaten Bekasi, Sabtu (23/9).
Dina Andriana selaku ketua pengabdian mengatakan sosialiasi meningkatkan literasi media ini bertujuan untuk pembinaan terhada Ibu-ibu di Suropati Residence dalam menanggapai berita hoaks pada media dengan melakukan sosialisasi meningkatkan literasi media. “Pendidikan literasi media pada kaum Ibu-ibu membuat mereka mampu memahami cara mengidentifikasi berita palsu dan sumber informasi yang dapat dipercaya, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam menerima segala informasi”, ucap Dina dalam keterangan rilis, Santu (23/9). Sementara Jusuf Fadilah sebagai tutor dalam pengabdian menjelaskan kurangnya literasi media pada masyarakat luas khususnya ibu-ibu membuat susahnya membedakan antara berita yang benar dan berita palsu, karena mungkin tidak tahu cara melakukan verifikasi informasi atau mengenali tanda-tanda berita hoaks. Penyebaran berita hoaks adalah masalah kompleks dan terus berkembang, upaya untuk mengatasinya memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk individu, media, pemerintah, dan platform teknologi. Penting untuk meningkatkan literasi media dan internet, serta mempromosikan sikap skeptis terhadap informasi yang tidak terverifikasi.
Sementara itu menurut Ibu Putri di Suropati Residence menyatakan senang akan adanya sosialisasi literasi media dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dengan ebrbagai topik serta materi yang memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi warga dalam mengembangkan diri dan komunitas. Pendididkan literasi media diharapakan dapat tersedia terus dan diikuti masyarakat luas khususnya kaum ibu-ibu untuk pencegahan penyebaran berita hoaks, sehingga, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan berbasis informasi yang benar. (WDR).
Tautan Penting