Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kewirausahaan Karang Taruna Bambu Apus Jakarta Timur

Jakarta, 13 Mei 2023 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (PM) yang dilaksanakan secara tatap muka seiring telah berakhirnya masa tanggap darurat Covid-19. Tema yang diangkat kali ini adalah Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kewirausahaan Karang Taruna Bambu Apus Jakarta Timur dengan mitra yang terlibat berasal dari pengurus dan anggota Karang Taruna Kelurahan Bambu Apus Jakarta Timur.  Kegiatan PM yang berlokasi di RPTRA Gebang Sari pada Sabtu 13 Mei 2023 ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus wujud kepedulian perguruan tinggi terhadap peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat. 

Tepat pukul 09.00 WIB, kegiatan dimulai dan dibuka secara resmi oleh ketua pelaksana, Jeffry Latumahina yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memotivasi para pemuda karang taruna agar berani memulai berwirausaha. Cara memulai, mengelola, dan berbagai tips sukses berwirausaha akan dipaparkan secara detail oleh para tutor.  Eka Kurnia selaku pengurus Karang Taruna Bambu Apus menyatakan sangat bersyukur mendapat kesempatan berkolaborasi dengan dosen UBSI untuk memecahkan persoalan besar yang dihadapi generasi muda saat ini, yaitu sulitnya mencari kerja dan memperoleh penghasilan yang layak dan sesuai dengan harapan. Melalui kegiatan ini para peserta tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan di bidang kewirausahaan, namun juga  keyakinan dan semangat yang tinggi untuk memulai berwirausaha. 

Roynaldi Arista selaku tutor mengungkapkan, bahwa jumlah pengangguran yang tinggi di Indonesia sudah sangat memprihatinkan, yaitu mencapai 7,99 juta orang (BPS, Februari 2023), dan terbuka kemungkinan ke depannya jumlah ini akan terus bertambah. Maka, para pencari kerja disarankan untuk segera merubah pemikiran dan mental, dari mental karyawan menjadi mental wirausahawan (pengusaha). Ada tiga modal besar yang diperlukan, yang disebut sebagai 3M, yaitu Motivasi yang kuat, Mindset yang tepat, dan Make It (lakukan saja). “Yang penting saat ini adalah segera melangkah untuk memulai usaha, bukan hanya banyak berpikir yang kemudian memunculkan rasa tidak percaya diri, ragu-ragu, dan ketakutan akan gagal”, tegas Roynaldi Arista. Contoh kasus juga diberikan, pengusaha besar Bob Sadino yang sukses dan terkenal di Indonesia, yang memulai usahanya dari nol hingga akhirnya berkembang, besar dan memiliki jaringan yang luas. Ada 5 kunci sukses Bob Sadino, yaitu memiliki mimpi besar, berani memulai dan bertekad besar, tidak takut akan kegagalan dan berani ambil resiko, pilih bidang usaha yang diminati, serta bekerja keras dan cerdas. “Berhenti membuat rencana, melangkahlah ! Bisnis yang bagus adalah yang dibuka, bukan yang ditanyakan terus.” demikian kutipan dari nasehat Bob Sadino.

Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan, mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan atas contoh kasus yang diberikan, serta berbagi pengalaman dalam berwirausaha. Berbagai kesulitan dan masalah yang dihadapi dalam berwirausaha membuat semangat dan rasa percaya diri mereka menjadi berkurang. Maka, Tutor terus menyarankan dan menyemangati para peserta untuk tidak mudah menyerah dan berhenti berusaha. Proses evaluasi terhadap pelaksanaan usaha harus dilakukan secara rutin supaya masalah yang terjadi dapat diketahui dan diatasi segera. Bagi yang belum memulai usaha disarankan untuk segera memulai, tidak hanya menunggu terbukanya lowongan kerja dengan penghasilan yang jauh dari layak dan tidak sesuai harapan. Kondisi dunia yang saat ini sudah serba digital dapat dimanfaatkan untuk melancarkan dan membesarkan roda usaha, serta memperluas jaringan bisnis hingga ke seluruh dunia. Generasi muda yang sudah akrab dengan dunia digital seharusnya dapat lebih sukses mengelola usaha daripada generasi sebelumnya yang hanya bisa bersentuhan dengan digital secara terbatas.  

Di akhir kegiatan, pengurus karang taruna berharap agar kolaborasi yang berdampak positif bagi peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat seperti PM ini dapat terus diadakan, tentunya dengan tema-tema menarik yang lain dengan target peserta yang berbeda. Banyak anggota masyarakat yang masih minim pengetahuan, sehingga perlu dibantu oleh pihak-pihak yang kompeten seperti kalangan akademisi Universitas BSI. Pernyataan tersebut direspon positif oleh ketua pelaksana PM yang berjanji akan terus menyelenggarakan kegiatan PM secara rutin dan berkesinambungan, yang tidak hanya ditujukan kepada kaum muda, namun juga anggota masyarakat yang lain, seperti anak-anak, kaum ibu, bahkan pemimpin masyarakat (ketua RT dan jajarannya). Kegiatan diakhiri dengan pemberian souvenir dari panitia pelaksana kepada pengurus Karang Taruna Bambu Apus dan dilanjutkan photo bersama dengan seluruh peserta PM. (Ratna Kartika Sari)