Pelatihan Pembukuan dan Pencatatan Akuntansi Manual

Dosen program studi (prodi) Sistem Informasi Akuntanasi (SIA), Fakultas Teknik dan Informatika (FTI), Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan pengabdian masyarakat. Mengusung tema pelatihan “Pelatihan Pembukuan dan Pencatatan Akuntansi Manual”, kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dan bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Islam Arrohmah Nur, Kedung Halang Bogor, pada Selasa (7/3/23) silam, Pkl. 10.00 – 12.00 wib. Asrah Tandirerung Ranteallo, Syahrial Addin, Niken Herawati, Ade Sri Mulyani serta dua orang mahasiswa terlibat dalam pelatihan ini. Asrah, selaku ketua pelaksana mengatakan, dalam akuntansi, transaksi keuangan dicatat, diproses dan disajikan untuk menghasilkan laporan keuangan, yang berguna bagi pembaca, dalam pengambilan keputusan. Secara tradisional, akuntansi dilakukan secara manual, oleh akuntan terlatih, dengan menggunakan register, buku rekening, voucher dll.

Akuntansi Manual, seperti namanya, adalah sistem akuntansi berbasis kertas, dimana register jurnal dan buku besar, voucher, buku akun digunakan untuk menyimpan, mengklasifikasikan, dan menganalisis transaksi keuangan suatu organisasi. Hal ini sering digunakan oleh pengusaha kecil, seperti pemilik tunggal, pemilik toko, dll untuk menjaga catatan transaksi bisnis, karena biaya yang lebih rendah. “Pada pembukuan dan pencatatan akuntansi secara manual membuat kita harus mencatat banyak hal secara manual pada beberapa kertas kerja/buku, dan menyusun jurnal double entry yang cukup membingungkan bagi mereka yang tidak mengerti akuntansi, serta sangat memakan waktu dan beresiko apabila tidak teliti,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Jumat (10/3). Ia menambahkan, Salah satu keunggulan sistem akuntansi manual adalah aksesibilitasnya yang mudah. Adanya kerahasiaan yang membuat peretasan informasi sensitif menjadi bebas. Namun demikian, akun manual hanya dapat disiapkan dengan benar jika akuntan memiliki pengetahuan yang baik tentang pembukuan dan akuntansi. Kesalahan manusia seperti pencatatan transaksi yang salah, penghilangan transaksi, transposisi angka dan sebagainya, sangat mungkin terjadi saat pembuatan akun manual yang tidak dapat diabaikan. Seseorang tetap terlibat sepanjang waktu, dengan akun, untuk memasukkan dan memperbarui transaksi, yang membosankan dan juga memakan waktu. “Pada dasarnya, menggunakan pembukuan pencatatan akuntansi secara manual membutuhkan biaya besar. Anda harus menggaji seorang in-house accountantuntuk menyelesaikan pembukuan Anda. Belum lagi biaya auditor yang harus memeriksa laporan keuangan Anda” imbuh Asrah.

Deden, salah satu peserta kegiatan pengabdian masyarakat menuturkan bahwa, kegiatan ini sangat bermanfaat baginya. Lewat pelatihan ini membuat dirinya mendapatkan pengetahuan bagaimana pembukuan dan pencatatan akuntansi manual yang baik dan benar dan jika terjadi kesalahan saat memasukkan dan memposting transaksi dalam pembukuan, Ia menjadi paham bahwa entri penyesuaian dapat dilewati, untuk mendapatkan hasil yang akurat. Selain itu, entri penyesuaian juga dibuat untuk mematuhi prinsip pencocokan, yaitu biaya periode akuntansi harus sesuai dengan pendapatan masing-masing, ujarnya