Lewat Pengabdian Masyarakat, Dosen UBSI Kenalkan Digital Marketing Sebagai Solusi Produktif di Masa Pandemi

Saat ini di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini sangat dirasakan dampaknya bagi UMKM dengan tidak memungkinkannya dilakukan aktivitas transaksi secara langsung. Namun, demikian ada beberapa UMKM yang justru tumbuh penjualannya yakni mereka-mereka yang memanfaatkan teknologi dan terkoneksi dengan layanan digital untuk membantu pemasaran produk mereka. UMKM pangan, khususnya para nelayan di sektor perikanan untuk mengoptimalkan pemasaran hasil tangkapan ikannya melalui digital marketing. Terlebih, saat ini di tengah pandemi Covid-19, pemasaran produk melalui dunia digital sudah menjadi tren dunia, termasuk Indonesia. Kemajuan teknologi sudah berkembang pesat, ada tantangan sekaligus peluang yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lebih produktif, sehingga membuka kesempatan pelaku usaha UMKM khususnya di bidang perikanan Kabupaten Indramayu tetap produktif di kondisi pandemi yang tidak memungkinkan aktivitas transaksi secara tatap muka langsung. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh beberapa dosen dan mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika melakukan Pengabdian Masyarakat kepada para nelayan di Indramayu. Mereka memperkenalkan platform digital yang dapat dimanfaatkan para pelaku di sektor perikanan termasuk nelayan untuk menjual hasil tangkapan ikannya. Menurut Anisti yang bertidak sebagai kordinator Pengabdian Masyarakat berrharap agar pelaku UMKM dan nelayan di Kawasan Indramyu mampu memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk mereka. “Karena saat ini 97 persen wilayah Indonesia sudah bisa diakses lewat digital. Ini yang jangan disia-siakan mereka, sehingga pemasaran produk mereka bisa lebih luas,” ungkap Anisti. Untuk mencapai hal tersebut, lanjutnya, juga diperlukan kemampuan mengelola managemen marketing, standar produk harus terus diperhatikan baik dari mulai proses produksi, pengemasan (packaging) yang higienis dan terbaik, dan lain sebagainya sehingga jika semua itu sudah diterapkan dan dikelola dengan baik akan bisa memberikan keuntungan yang maksimal dan memberi kesejahteraan bagi mereka. Digital Marketing Pelaksanaan pegabdian masyarakat yang diberi tajuk “Peran Digital Marekting Communications dalam peningkatan Usah ekonomi alternatif kelompok usaha nelayan muda Praja Giwang, Desa Pabean Udik kec/kab indramayu”, menyasar perempuan muda dan anak muda yang aktif dalam peningkatan pendapatan keluarga nelayan, sebagai penguatan ekonomi alternatif perempuan muda pesisir. Pengabdian ini memiliki target tebentuknya kelompok usaha perempuan muda dan anak muda pesisir ini adalah sebagai penguat perekonomian keluarga nelayan apabila nelayan tidak bisa melaut pada bulan –bulan tertentu yang diakibatkan cuaca buruk atau kondisi covid seperti saat ini. Sementara bidang usahanya adalah produksi rumahan yang dijalankan oleh kelompok istri dan anak nelayan berupa produksi pengelolahan kulit ikan, abon ikan, terasi ikan dan terasi udang. Kelompok usaha masyarakat perempuan muda dan anak muda pesisir ini menginginkan memperluas jaringan penjualannya minimal di tingkat provinsi Jawa Barat dengan menggunakan media digital marketing Aplikasi pelaksanaan pada kegiatan pengabdian masyarakan pengembangan mitra desa adalah: Tahap persiapan yaitu survey lokasi, pembuatan jadawal kegiatan dan pendataan kelompok usaha perempuan muda pesisir. Tahap pelaksanaan yaitu Pelatihan Kewirausahaan dan pengembangan pemasaran, Pelatihan Fotografi dan desain menggunakan Handphone, Pelatihan pembuatan packaging hasil produksi dan Pelatihan mengelola website, blog dan aplikasi digital dalam pemasaran produk Digitial marketing disini diartikan usaha pemasaran produk kelompok usaha perempuan muda pesisir dalam menggunakan internet dan handphone, yang bertujuan menjangkau konsumen dan calon konsumen secara luas dan cepat. Selain itu dibutuhkan kemampuan dalam melayout visual secara menarik dan sederhana dengan menggunakan media digital seperti handphone. Permasalahan yang dialami kelompok usaha perempuan muda nelayan adalah (a) Kurang luasnya jaringan pemasaran produk yang dihasilkan. (b) Packaging produk yang kurang menarik dan berstandar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), (c) Kurangnya pengetahuan dalam fotografi agar memiliki daya tarik produk yang menarik dalam gambar dan layout dengan menggunakan media handphone, dan (d) Belum memiliki kemampuan dalam pemahaman penggunaan teknologi informasi. Solusi dalam pemecahan masalah diatas adalah Pelatihan kewirausahaan dan pengembangan pemasaran, Pelatihan dalam membuat packaging produk yang menarik, Pelatihan Fotografi produk dengan media handphone serta pembuatan studio mini dari barang bekas seperti kerdus dan lampu, Pelatihan pengoperasian web, blog, dan aplikasi untuk pemasaran. Lebih jauh Anisti menandaskan , bahwa perempuan muda dan anak muda yang telah bergabung dalam kelompok usaha ini telah memiliki kehalian dalam pengolahan makanan dengan bahan dasar ikan, hanya saja mereka belum mengusai dalam pemasarannya terutama digital marketingnya. “Pengabdian ini dimaksudkan sebagai upaya jangkauan pemasaran yang lebih luas, murah dan menarik. Bedasarkan permasalahan tersbut perlu diadakannya pelatihan mengenai pemasaran dengan menggunakan teknologi informasi atau yang disebut digital martketing sehingga anak anak muda dapat lebih berinovasi dan kreatif dalam penjualan produknya, melalui jangkauan pemasaran yang luas serta pengemasan yang menarik.” Tandasnya