Dosen UBSI Menang Hibah Internal Universitas Bina Sarana Informatika 2024 dengan Tema Penelitian Analisis Diabetic Retinopathy Debrecen DataSet Menggunakan Klasifikasi Algoritma Deep Neural Network

Jakarta, 15 Oktober 2024 - Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melalui program Hibah Internal Yayasan tahun 2024 kembali mendukung penelitian inovatif yang dilakukan oleh dosen-dosennya. Salah satu penelitian yang berhasil memenangkan hibah tersebut adalah penelitian berjudul "Analisis Diabetic Retinopathy Debrecen DataSet Menggunakan Klasifikasi Algoritma Deep Neural Network", yang ditulis oleh Cucu Ika Agustyaningrum, Haryani, Agus Junaidi, Naufal Abdillah dan Oki Ramadhan.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan metode yang lebih akurat dan efisien dalam mendeteksi Diabetic Retinopathy (DR), sebuah kondisi mata yang dapat menyebabkan kebutaan pada pasien diabetes. Melalui pemanfaatan algoritma Deep Neural Network (DNN) pada data medis dari Debrecen Dataset, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan akurasi diagnosa dini terhadap DR dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi kesehatan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua LPPM UBSI, Agus Junaidi, M.Kom menyampaikan apresiasinya terhadap penelitian ini, "Kami sangat bangga mendukung penelitian yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Algoritma Deep Neural Network yang digunakan dalam penelitian ini merupakan salah satu teknologi terdepan dalam kecerdasan buatan, dan kami yakin hasil penelitian ini dapat membantu deteksi dini Diabetic Retinopathy, sehingga dapat mencegah kebutaan pada pasien diabetes."

Penelitian ini menggunakan Deep Neural Network untuk memproses dan mengklasifikasikan gambar retina pasien yang teridentifikasi memiliki DR. Dengan dataset Debrecen, para peneliti berhasil menguji dan melatih model untuk mendapatkan hasil klasifikasi yang lebih akurat dibandingkan metode konvensional. Cucu Ika Agustyaningrum, selaku ketua tim penelitian, menyatakan bahwa penggunaan algoritma Deep Neural Network sangat berpotensi dalam meningkatkan kecepatan dan efisiensi proses deteksi penyakit pada berbagai dataset medis lainnya.

Haryani selaku tim peneliti menjelaskan dalam paparannya, "Kami memilih dataset Debrecen karena dataset ini sudah diakui secara global dalam penelitian Diabetic Retinopathy. Dengan menerapkan algoritma deep learning, khususnya Deep Neural Network, kami berusaha membuktikan bahwa kecerdasan buatan dapat memberikan akurasi lebih baik dalam klasifikasi dan deteksi dini Diabetic Retinopathy, yang merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di dunia."

Penelitian ini juga merupakan bagian dari komitmen UBSI dalam meningkatkan kualitas penelitian dan inovasi dosennya, sejalan dengan visi universitas untuk mendukung pengembangan teknologi, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dengan hasil penelitian ini, diharapkan metode yang dikembangkan dapat diaplikasikan lebih luas dalam mendeteksi DR di Indonesia. Program hibah internal UBSI akan terus berlanjut dengan harapan dapat mendukung lebih banyak penelitian inovatif di berbagai bidang. (CGY)