Bangun Budaya Riset, UBSI Adakan Sosialisasi Mekanisme Research Bootcamp
Dalam upaya memperkuat budaya riset di lingkungan kampus, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Mekanisme Research Bootcamp pada Rabu (30/07/2025). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting Cloud dan terbagi dalam dua sesi, yaitu sesi pagi dan sesi sore, yang diikuti oleh dosen dari berbagai program studi di lingkungan UBSI.
Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang skema dan tahapan pelaksanaan Research Bootcamp, sekaligus mendorong para dosen agar lebih aktif dan kompetitif dalam menyusun proposal penelitian dan pengabdian yang berkualitas.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Ibu Dr. Dia Puspitasari, M.Kom, menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk pembinaan akademik yang berkelanjutan.
“Research Bootcamp merupakan langkah strategis untuk membentuk peneliti yang tangguh, inovatif, dan mampu bersaing dalam skema hibah nasional maupun internasional. UBSI berkomitmen untuk terus menciptakan ruang belajar dan berbagi agar dosen kita semakin percaya diri dalam menghasilkan karya ilmiah yang berdampak luas,” ujar beliau.
Kegiatan sesi pagi diisi oleh Ibu Titik Misriati, M.Kom, yang membahas secara mendalam tentang mekanisme Research Bootcamp serta tahapan-tahapan penting dalam penyusunan proposal penelitian. Beliau juga membagikan pengalaman dalam membina dosen-dosen muda agar siap bersaing dalam skema hibah.
Sementara sesi sore menghadirkan Ibu Haryani, M.Kom, yang mengupas tuntas penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat. Beliau menekankan pentingnya pemetaan masalah riil di masyarakat sebagai dasar penyusunan proposal yang kuat dan berdampak langsung.
Yang menarik, acara ini juga menghadirkan sesi Best Practices yang sangat inspiratif, menghadirkan dua pemateri hebat yang merupakan penerima hibah Kemendikbudristek bidang Saintek, yakni Dr. Irwan Raharja, SE., MM, yang membagikan pengalamannya dalam menyusun dan memenangkan hibah penelitian nasional serta tips mempertahankan konsistensi dalam publikasi ilmiah. Dan Dra. Yani Srimulyani, MM, yang menceritakan proses menyusun proposal pengabdian yang diterima pada pendanaan hibah nasional serta pentingnya kolaborasi dalam pengabdian lintas sektor.
“Riset bukan sekadar memenuhi kewajiban Tri Dharma, tetapi menjadi wujud kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan dan masyarakat. Proposal yang kuat lahir dari gagasan yang relevan, terukur, dan berbasis kebutuhan,” ungkap Dr Iwan.
“Kunci utama dalam pengabdian adalah keberpihakan kepada masyarakat. Proposal yang baik harus mampu menjawab masalah nyata dengan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan,” jelas Dra Yani.
Kedua sesi berlangsung interaktif, dengan antusiasme tinggi dari para dosen yang aktif berdiskusi dan menggali informasi terkait tips praktis dan tantangan dalam pengajuan hibah.
Melalui sosialisasi ini, UBSI menegaskan komitmennya untuk terus membina dan memfasilitasi para dosen dalam proses penguatan kompetensi riset dan pengabdian. Research Bootcamp diharapkan menjadi wadah pembinaan terpadu, mulai dari pemetaan ide hingga penyusunan proposal yang layak untuk didanai dan memberi dampak nyata. (CGY)
Tautan Penting