Pengenalan Artificial Intellegence Pada Pondok Tahfidz Nurul Islam Bekasi
Islam sebagai agama yang mendorong umatnya untuk terus belajar dan mencari ilmu, sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat. Pendidikan Agama Islam kini tak hanya mengajarkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga harus responsif terhadap perubahan zaman, termasuk integrasi teknologi dalam proses pembelajaran. Menurut laporan Datareportal 2023, Indonesia memiliki lebih dari 200 juta pengguna internet. Angka ini menunjukkan potensi besar dalam pemanfaatan teknologi AI, yang kini semakin mudah diakses oleh masyarakat luas. Dalam konteks pesantren, teknologi seperti ChatGPT dapat dimanfaatkan untuk membantu santri menulis, belajar bahasa, dan memahami materi keislaman dengan lebih mendalam.
Dalam upaya mendorong masyarakat terhadap perkembangan teknologi AI tim dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan pelatihan yang ditujukan bagi para santri di Pondok Tahfidz Nurul Islam, Islamic Center Bekasi. Kegiatan ini mengusung tema 'Edukasi Pengenalan Artificial Intelligence (AI)' dan bertujuan meningkatkan literasi digital sekaligus memperkenalkan teknologi AI sebagai alat bantu pembelajaran di lingkungan pesantren. Kegiatan ini merupakan wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. UBSI percaya bahwa pengenalan teknologi kepada kalangan pesantren sangat penting agar santri dapat berkembang secara intelektual dan siap menghadapi tantangan era digital.
Kegiatan pelatihan ini diisi oleh dosen dan mahasiswa UBSI, yaitu Jefina Tri Kumalasari, M.Kom, Agustiena Merdekawati, ST, M.Kom, Azis Sukma Dhiana, M.Kom, Dr. Al Ghazali, S.Ag, MM, serta dua mahasiswa aktif, Rangga Alfahmy dan Fikri Nur Ihsan. Mereka memberikan materi secara langsung melalui metode simulasi dan demonstrasi yang interaktif.
Selama kegiatan berlangsung, para santri mendapatkan kesempatan praktik langsung menggunakan komputer dan mengenal fungsi dasar AI. Diskusi dan sesi tanya jawab juga menjadi bagian dari proses pembelajaran yang mendorong santri aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi digital para santri, tetapi juga membuka wawasan mereka terhadap peluang besar yang ditawarkan oleh teknologi di masa depan.
Tautan Penting