Setiap 8 Maret, di seluruh dunia pun menjadi momentum penting, khususnya bagi perempuan Indonesia. Mengusung tema "Choose To Challenge", IWD seolah ingin meneguhkan konsistensi perjuangan kaum perempuan dalam menyuarakan bias dan ketidaksetaraan gender. "Pose mengangkat satu tangan tinggi-tinggi menjadi simbol komitmen perempuan menentang setiap bentuk ketidaksetaraan, bias gender, dan membantu membentuk dunia yang inklusif," ungkap Ketua Umum Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Giwo Rubianto Wiyogo melalui rilis resmi (8/3/2021). Ia menambahkan, pihaknya terus mendorong perempuan Indonesia menjadi 'Ibu Bangsa' untuk berperan aktif, baik di ruang domestik sebagai "guru" utama bagi generasi penerus bangsa. "Perempuan yang biasanya bekerja di luar rumah, dengan adanya pandemi waktu kerja di luar berkurang dan dimanfaatkan semaksimal mungkin di dalam keluarga untuk meningkatkan kualitas keluarga. Ini menunjukan perempuan bisa berbuat banyak selama masa pandemi," ungkap Giwo. "Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan di dalam keluarga. Waktu pandemi ini kita pergunakan semaksimal mungkin," tambahnya. Hari Perempuan Internasional, dari Margaret Thatcher ke Ibu Guru Sairah Perempuan dan tantangan era society 5.0

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi, tugas seorang dosen yang harus dan wajib dijalankan dengan demikian Tim PM kami mempunyai tujuan yang sangat positif ingin membantu khususnya Ibu-ibu Posyandu Anyelir untuk terus bisa lebih ditingkatkan kualitas kinerjanya di saat sekarang Pandemi Covid-19 semakin meningkat sehingga banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh ibu-ibu PKK Posyandu Anyelir  diantaranya Permasalahan yang dihadapi mitra adalah (a) kurangnya kesadaran akan fungsi posyandu  (b) kurangnya bersosialisasi secara langsung dengan Ibu-ibu PKK Posyandu anyelir ke para ibu-ibu yang mempunyai balita (c) kurangnya siraman rohani agama yang lebih mengarah Pada peranan wanita muslimah di era 5.0 terutama dengan kemajuan teknologi sesuai yang dihadapi di zaman sekarang dalam menghadapi pandemi saat ini. Dari permasalahan-permasalahan diatas akhirnya tim kami bersepakat membuat suatu tema teori yang lebih kearah Pelatihan yaitu Pelatihan literasi media

 Emansipasi Wanita muslimah apa Era 5.0 Pada ibu-ibu PKK posyandu Anyelir Depok dan di sambut antusias yang sangat positive oleh ibu-ibu PKK anyelir dengan secara online via zoom.